Minggu, 08 Agustus 2010

Ngaji mingguan alias liqo minggu ini baru aja dapet materi yang teramat sangat berat dari sang murobbi. Bab Munakahat! Waduh... ampun deh! Mencurigakan...! Mau ada apaan nih? Walhasil... temen-temen se-grup pun pada kaget. Ketawa-ketiwi gak jelas, berhubung masih ada 3 orang dalam grup yg masih single bin jomblo, sisanya udah pada double. Lalu dilanjutkan dengan ledekan para bapak-bapak itu kepada para jomblowan. Udah gitu pake dikasih selembar kertas pula...

Isinya apaan coba? Contoh format isian biodata tentang diri untuk ikhwan & akhwat yang berencana akan melakukan ta'aruf (ehemm.... hihihihihi) . Kayak gini nih isinya: Di samping daftar isian berikut akan diberikan penjelasan seperlunya.

1. Nama : (Cukup jelas)

2. Tempat/tanggal lahir : (Cukup jelas)

3. Agama : Kudu Islam

4. Jenis kelamin : Penting untuk ditulis dan diketahui

5. Suku : Sebutkan dengan jelas, Asmatkah, Dayak, Jawa, atau Sunda?

6. Status Perkawinan : Belum menikah, sudah menikah, atau berstatus duda/janda

7. Pekerjaan : (Cukup jelas)

8. Jabatan pekerjaan : Diisi jika ada

9. Penghasilan per bulan : Penting untuk ditulis dan diketahui

10. Riwayat pendidikan : Mulai sekolah dasar sampe pendidikan terakhir

11. Riwayat organisasi : (Cukup jelas)

12. Nama orang tua kandung : (Cukup jelas)

13. Nama orang tua angkat : Diisi jika ada

14. Alamat orang tua : (Cukup jelas)

15. Pekerjaan orang tua : (Cukup jelas)

16. Anak ke/dari : (Cukup jelas)

17. Nama-nama saudara : (Cukup jelas)

18. Hobi/kesenangan : Tulis yang memang kita sukai. Jika gak ada, ya gak perlu ditulis.

19. Perilaku baik : Sebutkan perilaku baik yang paling menonjol. Tidak untuk ‘ujub apalagi narsis. Contoh: baik hati, tidak suka marah, tidak sombong, rajin menabung (halah... kayak anak pramuka bgt!), suka menolong, hemat tapi gak pelit, ringan tangan membantu sesama, dan masih banyak lagi yang lainnya.

20. Perilaku buruk : Sebutkan perilaku buruk yang paling menonjol. Ini kebalikan dari contoh perilaku baik seperti yang telah disebutkan di atas. Semisal: ngambekan, lelet, pemarah, dan lain-lainnya. Tetapi jangan membuka aib masa lalu yang sudah ditutupi oleh Allah dan memang gak perlu untuk diketahui.

21. Penyakit : Ditulis jika ada penyakit berat atau menahun. Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang dijual di warung-warung gak perlu untuk ditulis. Kayak panu, kadas, kurap, batuk, pusing-pusing terkecuali memang penyakit itu berat. Ungkapin juga kapan penyakit itu diderita, sudah atau sedang dialami.

22. Penggambaran fisik : Sebenarnya dengan melihat foto yang dilampirkan dalam biodata ini sudah mencukupi. Tetapi tidaklah mengapa untuk diungkapkan terutama masalah tinggi dan berat badan. Agar calon pasangan nggak "meraba-raba" seberapa ideal sosok calon pasangannya.

23. Tujuan menikah : Ungkapkan sejujurnya. Nggak perlu berbunga-bunga dan sewajarnya aja. Kalo bagi saya, ungkapan yang wajar dan sederhana adalah misalnya seperti ini: “untuk bisa menjaga diri saya.”

24. Keinginan setelah menikah : Utarakan keinginan terpendam kamu bahwa setelah menikah itu apa yang kamu inginkan pada pasangan kamu. Semisal, ingin jadi ibu rumah tangga saja, gak boleh ada televisi di rumah, senantiasa berdakwah, masalah keuangan dipegang oleh istri, tetap melanjutkan kuliah, ingin berumah tangga ala rasulullah, dan masih banyak lagi contoh-contoh keinginan yang lainnya. Ini sebenarnya awal dari sebuah memorandum of understanding secara singkat dan tertulis sebelum pembicaraan lebih lanjut mengenai itu pada saat ta’aruf.

25. Kriteria pasangan : Ini diisi jika yang mau menikah belum tahu siapa calon pasangannya dan memasrahkan semuanya pada orang-orang yang dipercayainya, seperti murabbi misalnya, untuk mencarikan sesuai keinginannya. Jika sudah tahu, isian ini gak perlu dibuat. Ataupun tidak perlu mengisinya dikarenakan ia sudah siap untuk menerima siapa saja yang ditawarkan oleh murabbinya itu.

Boleh-boleh aja menginginkan calon pasangan yang mempunyai kriteria yang diinginkannya misalnya kriteria fisik, seperti cantik. Tetapi adalah hak bagi wanita juga menginginkan untuk mencari pasangan yang gantengnya nggak ketulungan. Lagi-lagi saya cuma mengingatkan menilai dari keimanannya itu lebih selamat.

Keinginan seperti calon suami bisa baca alqur’an, hafal 30 juz, hafal hadits, bisa menjadi imam sholat untuk dirinya dan keluarganya, yang sholih atau sholihah, lulusan pesantren, bisa baca kitab kuning, biru, ijo, dan warna-warna yg lainnya, aktivis harokah (pergerakan), ahlulmasjid, akhlaknya baik, tidak pemarah dan lain sebagainya juga gak papa untuk ditulis. Tetapi sebainya cukuplah dengan pemahaman bahwa gak ada manusia yang sempurna di dunia ini kecuali Rasulullah SAW, sudah bisa menjadi batasan bahwa ketika ada calon pasangan yang ada tanda-tanda keshalehan pada dirinya dan memenuhi kriteria itu walaupun cuma satu, ia dapat menerimanya dengan baik dan tidak bisa untuk ditolak.

WARNING: Format biodata ini cuma boleh digunakan oleh yang berhak! Dalam artian hanya untuk mereka yang sudah benar-benar siap buat melangkah ke jenjang pernikahan. Yang belum siap mendingan banyakin shaum senin kamis aja dah! Lebih bagus lagi shaum Daud aja sekalian. Biar lebih mantabbb...!!!

http://mujahidsamurai.multiply.com/journal/item/142

Tidak ada komentar:

Posting Komentar