Minggu, 22 Agustus 2010

Aku Wanita Mujahidah Sejati

Aku Wanita Mujahidah Sejati..
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad,
Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku mengajak untuk berjihad
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad
Aku telah bersiap sedia dengan semua syarat yang diajukannya
Cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah
Tak mungkin ku pilih dirimu jika dunia lebih kau damba
Terlupa kampung halaman, sanak saudara bahkan harta yang terpendam
Hidup terasing asalkan di akhirat bahagia
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku
Bulat tekadku untuk menemanimu
Aku Wanita mujahidah pilihan
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad
Bilakah kan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an
Kelak bersamanya kuharungi bahtera lautan jihad
Andai tak siap bisa kau pilih
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik
Terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku, kegelisahanku terlebih keluh kesahku
Sebab meninggalkan dakwah kerana lebih mencintaimu
Dan menanggalkan pakaian taqwaku kerana laranganmu
Tak mungkin aku memilihmu
Bila yang fana lebih kau cinta
Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota
Lazatnya makanan dan lajunya makar durjana
Meniti jalan panjang di medan jihad
Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah serta debu yang beterbangan
Keringat luka dan kesyahidan pun terulang
Jika masih ada ragu tertancap dihatimu
Teguhkan azamku untuk lupakan dirimu
Aku wanita dari bumi Jihad
Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad
Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan
Tepiskan semua mimpi yang tak bererti
Adakah yang siap mendamaikan hati?
Kerana tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri
Tanpa peneguh langkah kaki dan pendamping perjuangan
Yang melepaskanku dengan sepotong doa
Meraih syahid adalah tujuan utama Robbi..
Terdengar panggilanMu untuk meniti jalan redha-Mu
Ku harapkan pertolongan dari Mu…
Menemani perjalanan ini

10 karakter Muslimah Muslim Sejati

Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia.
Kesepuluh karakter itu adalah :

Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.

Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.

Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.


Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.

Catatan:
* 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Al Banna

Senin, 16 Agustus 2010

Konsep Pernikahan Dalam Islam

Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam.

Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria bakal calon pendamping hidup, hingga bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam menuntunnya. Begitu pula Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Islam mengajarkannya.

Nikah merupakan jalan yang paling bermanfa’at dan paling afdhal dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan, karena dengan nikah inilah seseorang bisa terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah. Oleh sebab itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong untuk mempercepat nikah, mempermudah jalan untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.

Nikah merupakan jalan fitrah yang bisa menuntaskan gejolak biologis dalam diri manusia, demi mengangkat cita-cita luhur yang kemudian dari persilangan syar’i tersebut sepasang suami istri dapat menghasilkan keturunan, hingga dengan perannya kemakmuran bumi ini menjadi semakin semarak.

Melalui risalah singkat ini. Anda diajak untuk bisa mempelajari dan menyelami tata cara perkawinan Islam yang begitu agung nan penuh nuansa. Anda akan diajak untuk meninggalkan tradisi-tradisi masa lalu yang penuh dengan upacara-upacara dan adat istiadat yang berkepanjangan dan melelahkan.

Mestikah kita bergelimang dengan kesombongan dan kedurhakaan hanya lantaran sebuah pernikahan ..?
Na’udzu billahi min dzalik.
Wallahu musta’an.

MUQADIMAH

Persoalan perkawinan adalah persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup manusia yang asasi saja tetapi juga menyentuh suatu lembaga yang luhur dan sentral yaitu rumah tangga. Luhur, karena lembaga ini merupakan benteng bagi pertahanan martabat manusia dan nilai-nilai ahlaq yang luhur dan sentral.

Karena lembaga itu memang merupakan pusat bagi lahir dan tumbuhnya Bani Adam, yang kelak mempunyai peranan kunci dalam mewujudkan kedamaian dan kemakmuran di bumi ini. Menurut Islam Bani Adam lah yang memperoleh kehormatan untuk memikul amanah Ilahi sebagai khalifah di muka bumi, sebagaimana firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?. Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al-Baqarah : 30).

Perkawinan bukanlah persoalan kecil dan sepele, tapi merupakan persoalan penting dan besar. ‘Aqad nikah (perkawinan) adalah sebagai suatu perjanjian yang kokoh dan suci (MITSAAQON GHOLIIDHOO), sebagaimana firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat”. (An-Nisaa’ : 21).

Karena itu, diharapkan semua pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya suami istri, memelihara dan menjaganya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.Agama Islam telah memberikan petunjuk yang lengkap dan rinci terhadap persoalan perkawinan. Mulai dari anjuran menikah, cara memilih pasangan yang ideal, melakukan khitbah (peminangan), bagaimana mendidik anak, serta memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut dalam rumah tangga, sampai dalam proses nafaqah dan harta waris, semua diatur oleh Islam secara rinci dan detail.

Selanjutnya untuk memahami konsep Islam tentang perkawinan, maka rujukan yang paling sah dan benar adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah Shahih (yang sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih -pen). Dengan rujukan ini kita akan dapati kejelasan tentang aspek-aspek perkawinan maupun beberapa penyimpangan dan pergeseran nilai perkawinan yang terjadi di masyarakat kita.

Tentu saja tidak semua persoalan dapat penulis tuangkan dalam tulisan ini, hanya beberapa persoalan yang perlu dibahas yaitu tentang : Fitrah Manusia, Tujuan Perkawinan dalam Islam, Tata Cara Perkawinan dan Penyimpangan Dalam Perkawinan.
PERKAWINAN ADALAH FITRAH KEMANUSIAAN

Agama Islam adalah agama fithrah, dan manusia diciptakan Allah Ta’ala cocok dengan fitrah ini, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh manusia menghadapkan diri ke agama fithrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Sehingga manusia berjalan di atas fithrahnya.

Perkawinan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan untuk nikah, karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Bila gharizah ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu perkawinan, maka ia akan mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan ke lembah hitam.
Firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar-Ruum : 30).

A. Islam Menganjurkan Nikah

Islam telah menjadikan ikatan perkawinan yang sah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”. (Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).

B. Islam Tidak Menyukai Membujang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras”. Dan beliau bersabda :
“Artinya : Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat”. (Hadits Riwayat Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).
Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata:
Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya …. Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :
“Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku”. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke jalan kesesatan dengan hidup membujang. Kata Syaikh Hussain Muhammad Yusuf : “Hidup membujang adalah suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak mempunyai makna dan tujuan. Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari semua tanggung jawab”.Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka membujang bersama hawa nafsu yang selalu bergelora, hingga kemurnian semangat dan rohaninya menjadi keruh. Mereka selalu ada dalam pergolakan melawan fitrahnya, kendatipun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun pergolakan yang terjadi secara terus menerus lama kelamaan akan melemahkan iman dan ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah kenistaan.
Jadi orang yang enggan menikah baik itu laki-laki atau perempuan, maka mereka itu sebenarnya tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka itu adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat sensual maupun spiritual. Mungkin mereka kaya, namun mereka miskin dari karunia Allah.

Islam menolak sistem ke-rahib-an karena sistem tersebut bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan bahkan sikap itu berarti melawan sunnah dan kodrat Allah Ta’ala yang telah ditetapkan bagi makhluknya. Sikap enggan membina rumah tangga karena takut miskin adalah sikap orang jahil (bodoh), karena semua rezeki sudah diatur oleh Allah sejak manusia berada di alam rahim, dan manusia tidak bisa menteorikan rezeki yang dikaruniakan Allah, misalnya ia berkata : “Bila saya hidup sendiri gaji saya cukup, tapi bila punya istri tidak cukup ?!”.

Perkataan ini adalah perkataan yang batil, karena bertentangan dengan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah memerintahkan untuk kawin, dan seandainya mereka fakir pasti Allah akan membantu dengan memberi rezeki kepadanya. Allah menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang nikah, dalam firman-Nya:
“Artinya : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(An-Nur : 32).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya :
“Artinya : Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (Hadits Riwayat Ahmad 2 : 251, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu).

Para Salafus-Shalih sangat menganjurkan untuk nikah dan mereka anti membujang, serta tidak suka berlama-lama hidup sendiri.Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu pernah berkata : “Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan”. (Ihya Ulumuddin dan Tuhfatul ‘Arus hal. 20).

TUJUAN PERKAWINAN DALAM ISLAM

1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi

Di tulisan terdahulu [bagian kedua] kami sebutkan bahwa perkawinan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu dengan aqad nikah (melalui jenjang perkawinan), bukan dengan cara yang amat kotor menjijikan seperti cara-cara orang sekarang ini dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh Islam.

2. Untuk Membentengi Ahlak Yang Luhur

Sasaran utama dari disyari’atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat manusia yang luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya Thalaq (perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut :
“Artinya : Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dhalim”. (Al-Baqarah : 229).
Yakni keduanya sudah tidak sanggup melaksanakan syari’at Allah. Dan dibenarkan rujuk (kembali nikah lagi) bila keduanya sanggup menegakkan batas-batas Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah lanjutan ayat di atas :
“Artinya : Kemudian jika si suami menthalaqnya (sesudah thalaq yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dikawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yang pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkannya kepada kaum yang (mau) mengetahui “. (Al-Baqarah : 230).

Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami istri melaksanakan syari’at Islam dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari’at Islam adalah WAJIB. Oleh karena itu setiap muslim dan muslimah yang ingin membina rumah tangga yang Islami, maka ajaran Islam telah memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal :
a. Harus Kafa’ah
b. Shalihah a. Kafa’ah Menurut Konsep Islam

Pengaruh materialisme telah banyak menimpa orang tua. Tidak sedikit zaman sekarang ini orang tua yang memiliki pemikiran, bahwa di dalam mencari calon jodoh putra-putrinya, selalu mempertimbangkan keseimbangan kedudukan, status sosial dan keturunan saja. Sementara pertimbangan agama kurang mendapat perhatian. Masalah Kufu’ (sederajat, sepadan) hanya diukur lewat materi saja.

Menurut Islam, Kafa’ah atau kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam perkawinan, dipandang sangat penting karena dengan adanya kesamaan antara kedua suami istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina rumah tangga yang Islami inysa Allah akan terwujud. Tetapi kafa’ah menurut Islam hanya diukur dengan kualitas iman dan taqwa serta ahlaq seseorang, bukan status sosial, keturunan dan lain-lainnya. Allah memandang sama derajat seseorang baik itu orang Arab maupun non Arab, miskin atau kaya. Tidak ada perbedaan dari keduanya melainkan derajat taqwanya (Al-Hujuraat : 13).
“Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Al-Hujuraat : 13).
Dan mereka tetap sekufu’ dan tidak ada halangan bagi mereka untuk menikah satu sama lainnya. Wajib bagi para orang tua, pemuda dan pemudi yang masih berfaham materialis dan mempertahankan adat istiadat wajib mereka meninggalkannya dan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang Shahih. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Wanita dikawini karena empat hal : Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-Islamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka”. (Hadits Shahi Riwayat Bukhari 6:123, Muslim 4:175).

b. Memilih Yang Shalihah

Orang yang mau nikah harus memilih wanita yang shalihah dan wanita harus memilih laki-laki yang shalih.
Menurut Al-Qur’an wanita yang shalihah ialah :
“Artinya : Wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tidak ada, sebagaimana Allah telah memelihara (mereka)”. (An-Nisaa : 34).
Menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits yang Shahih di antara ciri-ciri wanita yang shalihah ialah :
“Ta’at kepada Allah, Ta’at kepada Rasul, Memakai jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah (Al-Ahzab : 32), Tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahram, Ta’at kepada kedua Orang Tua dalam kebaikan, Ta’at kepada suami dan baik kepada tetangganya dan lain sebagainya”.
Bila kriteria ini dipenuhi Insya Allah rumah tangga yang Islami akan terwujud. Sebagai tambahan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih wanita yang peranak dan penyayang agar dapat melahirkan generasi penerus umat. 4.

Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada Allah

Menurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, sampai-sampai menyetubuhi istri-pun termasuk ibadah (sedekah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Jika kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah !. Mendengar sabda Rasulullah para shahabat keheranan dan bertanya : “Wahai Rasulullah, seorang suami yang memuaskan nafsu birahinya terhadap istrinya akan mendapat pahala ?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab : “Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa .? Jawab para shahabat :”Ya, benar”. Beliau bersabda lagi : “Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh pahala !”. (Hadits Shahih Riwayat Muslim 3:82, Ahmad 5:1167-168 dan Nasa’i dengan sanad yang Shahih).

5. Untuk Mencari Keturunan Yang Shalih

Tujuan perkawinan di antaranya ialah untuk melestarikan dan mengembangkan bani Adam, Allah berfirman :
“Artinya : Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”. (An-Nahl : 72).

Dan yang terpenting lagi dalam perkawinan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah.Tentunya keturunan yang shalih tidak akan diperoleh melainkan dengan pendidikan Islam yang benar. Kita sebutkan demikian karena banyak “Lembaga Pendidikan Islam”, tetapi isi dan caranya tidak Islami. Sehingga banyak kita lihat anak-anak kaum muslimin tidak memiliki ahlaq Islami, diakibatkan karena pendidikan yang salah. Oleh karena itu suami istri bertanggung jawab mendidik, mengajar, dan mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang benar.

Tentang tujuan perkawinan dalam Islam, Islam juga memandang bahwa pembentukan keluarga itu sebagai salah satu jalan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang lebih besar yang meliputi berbagai aspek kemasyarakatan berdasarkan Islam yang akan mempunyai pengaruh besar dan mendasar terhadap kaum muslimin dan eksistensi umat Islam.

TATA CARA PERKAWINAN DALAM ISLAM

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tata cara perkawinan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah yang Shahih (sesuai dengan pemahaman para Salafus Shalih -peny), secara singkat penulis sebutkan dan jelaskan seperlunya :

1. Khitbah (Peminangan)

Seorang muslim yang akan mengawini seorang muslimah hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain (Muttafaq ‘alaihi). Dalam khitbah disunnahkan melihat wajah yang akan dipinang (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi No. 1093 dan Darimi).

2. Aqad Nikah

Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya Ijab Qabul.
c. Adanya Mahar.
d. Adanya Wali.
e. Adanya Saksi-saksi.

Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah diadakan khutbah terlebih dahulu yang dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat.

3. Walimah

Walimatul ‘urusy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya
diundang orang-orang miskin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mengundang orang-orang kaya saja berarti makanan itu sejelek-jelek makanan.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (Hadits Shahih Riwayat Muslim 4:154 dan Baihaqi 7:262 dari Abu Hurairah).
Sebagai catatan penting hendaknya yang diundang itu orang-orang shalih, baik kaya maupun miskin, karena ada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Janganlah kamu bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang taqwa”. (Hadist Shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim 4:128 dan Ahmad 3:38 dari Abu Sa’id Al-Khudri).

SEBAGIAN PENYELEWENGAN YANG TERJADI DALAM PERKAWINAN YANG WAJIB DIHINDARKAN/DIHILANGKAN

1. Pacaran
Kebanyakan orang sebelum melangsungkan perkawinan biasanya “Berpacaran” terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu, atau masa penjajakan atau dianggap sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya.
Adanya anggapan seperti ini, kemudian melahirkan konsesus bersama antar berbagai pihak untuk
menganggap masa berpacaran sebagai sesuatu yang lumrah dan wajar-wajar saja. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berintim-intim dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh, yang sudah jelas semuanya haram hukumnya menurut syari’at Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Jadi dalam Islam tidak ada kesempatan untuk berpacaran dan berpacaran hukumnya haram.

2. Tukar Cincin
Dalam peminangan biasanya ada tukar cincin sebagai tanda ikatan, hal ini bukan dari ajaran Islam. (Lihat Adabuz-Zafat, Nashiruddin Al-Bani)

3. Menuntut Mahar Yang Tinggi
Menurut Islam sebaik-baik mahar adalah yang murah dan mudah, tidak mempersulit atau mahal. Memang mahar itu hak wanita, tetapi Islam menyarankan agar mempermudah dan melarang menuntut mahar yang tinggi.
Adapun cerita teguran seorang wanita terhadap Umar bin Khattab yang membatasi mahar wanita, adalah cerita yang salah karena riwayat itu sangat lemah. (Lihat Irwa’ul Ghalil 6, hal. 347-348).

4. Mengikuti Upacara Adat
Ajaran dan peraturan Islam harus lebih tinggi dari segalanya. Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam, maka wajib untuk dihilangkan. Umumnya umat Islam dalam cara perkawinan selalu meninggikan dan menyanjung adat istiadat setempat, sehingga sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang benar dan shahih telah mereka matikan dan padamkan.
Sungguh sangat ironis…!. Kepada mereka yang masih menuhankan adat istiadat jahiliyah dan melecehkan konsep Islam, berarti mereka belum yakin kepada Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Artinya : Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”. (Al-Maaidah : 50).
Orang-orang yang mencari konsep, peraturan, dan tata cara selain Islam, maka semuanya tidak akan diterima oleh Allah dan kelak di Akhirat mereka akan menjadi orang-orang yang merugi, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Artinya : Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (Ali-Imran : 85).

5. Mengucapkan Ucapan Selamat Ala Kaum Jahiliyah

Kaum jahiliyah selalu menggunakan kata-kata Birafa’ Wal Banin, ketika mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Ucapan Birafa’ Wal Banin (=semoga mempelai murah rezeki dan banyak anak) dilarang oleh Islam.Dari Al-Hasan, bahwa ‘Aqil bin Abi Thalib nikah dengan seorang wanita dari Jasyam. Para tamu mengucapkan selamat dengan ucapan jahiliyah : Birafa’ Wal Banin. ‘Aqil bin Abi Thalib melarang mereka seraya berkata : “Janganlah kalian ucapkan demikian !. Karena Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam melarang ucapan demikian”. Para tamu bertanya :”Lalu apa yang harus kami ucapkan, wahai Abu Zaid ?”.
‘Aqil menjelaskan :
“Ucapkanlah : Barakallahu lakum wa Baraka ‘Alaiykum” (= Mudah-mudahan Allah memberi kalian keberkahan dan melimpahkan atas kalian keberkahan). Demikianlah ucapan yang diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Darimi 2:134, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad 3:451, dan lain-lain).
Do’a yang biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ucapkan kepada seorang mempelai ialah :
“Baarakallahu laka wa baarakaa ‘alaiyka wa jama’a baiynakumaa fii khoir”
Do’a ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
‘Artinya : Dari Abu hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengucapkan selamat kepada seorang mempelai, beliau mengucapkan do’a : (Baarakallahu laka wabaraka ‘alaiyka wa jama’a baiynakuma fii khoir) = Mudah-mudahan Allah memberimu keberkahan, Mudah-mudahan Allah mencurahkan keberkahan atasmu dan mudah-mudahan Dia mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad 2:38, Tirmidzi, Darimi 2:134, Hakim 2:183, Ibnu Majah dan Baihaqi 7:148).

6. Adanya Ikhtilath

Ikhtilath adalah bercampurnya laki-laki dan wanita hingga terjadi pandang memandang, sentuh menyentuh, jabat tangan antara laki-laki dan wanita. Menurut Islam antara mempelai laki-laki dan wanita harus dipisah, sehingga apa yang kita sebutkan di atas dapat dihindari semuanya. 7. Pelanggaran Lain
Pelanggaran-pelanggaran lain yang sering dilakukan di antaranya adalah musik yang hingar bingar.

KHATIMAH
Rumah tangga yang ideal menurut ajaran Islam adalah rumah tangga yang diliputi Sakinah (ketentraman jiwa), Mawaddah (rasa cinta) dan Rahmah (kasih sayang), Allah berfirman :
“Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan diantaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Ruum : 21).
Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami dan istri harus saling memahami kekurangan dan
kelebihannya, serta harus tahu pula hak dan kewajibannya serta memahami tugas dan fungsinya
masing-masing yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.Sehingga upaya untuk mewujudkan perkawinan dan rumah tangga yang mendapat keridla’an Allah dapat terealisir, akan tetapi mengingat kondisi manusia yang tidak bisa lepas dari kelemahan dan kekurangan, sementara ujian dan cobaan selalu mengiringi kehidupan manusia, maka tidak jarang pasangan yang sedianya hidup tenang, tentram dan bahagia mendadak dilanda “kemelut” perselisihan dan percekcokan.
Bila sudah diupayakan untuk damai sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisaa : 34-35, tetapi masih juga gagal, maka Islam memberikan jalan terakhir, yaitu “perceraian”.
Marilah kita berupaya untuk melakasanakan perkawinan secara Islam dan membina rumah tangga yang Islami, serta kita wajib meninggalkan aturan, tata cara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam.
Ajaran Islam-lah satu-satunya ajaran yang benar dan diridlai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala (Ali-Imran : 19).
“Artinya : Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertaqwa”. (Al-Furqaan : 74)
Amiin. Wallahu a’alam bish shawab.

===================================================================

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

(QS.At-Thalaq:2-6)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

(QS.Ali-Imraan:102)

Minggu, 15 Agustus 2010

Supaya Hati Kian Mantap Untuk Berjilbab

Jilbab adalah identitas seorang muslimah. Jilbab merupakan pembeda antara wanita muslim dengan yang kafir. Namun pada kondisi saat ini ternyata ada banyak hal yang perlu menjadi PR bagi kita bersama sebagai muslim. Tidak bisa dipungkiri, seiring dengan berkembangnya peradaban dan pola pikir manusia, hakikat jilbab ternyata juga ikut mengalami pergeseran-pergeseran, entah ke arah positif maupun negatif.
Kenapa harus berjilbab ?
Pada dasarnya, hukum berjilbab bagi seorang wanita muslim adalah wajib seperti layaknya wajibnya sholat lima waktu bagi muslim yang sudah baligh. Kenapa wajib? Karena seperti halnya sholat lima waktu, perintah berjilbab pun ada dalilnya di dalam Al Qur’an, merupakan perintah yang datangnya langsung dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al Ahzab : 59 yang artinya :“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dan ternyata perintah berjilbab tidak hanya ditegaskan sekali saja, namun masih ada ayat lain yang juga memperkuat hukum berjilbab :
“Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya….” ( QS. An-Nur: 31)
Nah, jangan keliru dan salah menafsirkan ayat-ayat ini. Bukan berarti bahwa hanya istri dan putri Nabi saja yang diwajibkan berjilbab. Kitapun sebagai muslimah diwajibkan berjilbab. Lalu apa saja sih yang selama ini menjadi kendala untuk berjilbab? Apa saja yang menjadi faktor keragu-raguan untuk berjilbab ? Ini dia beberapa kendala yang mungkin dialami oleh sepersekian saudari kita :
1. Tidak diperbolehkan oleh orang tua.
Nah, yang ini adalah kasus umum yang sering terjadi. Kemungkinan adalah karena masih kurangnya pemahaman orang tua tentang Islam. Maka perlu ada pendekatan personal, tapi jangan frontal.
2. Belum mengetahui adanya perintah berjilbab.
Mungkin karena kurangnya pengetahuan bahwa sebenarnya jilbab itu wajib bagi seluruh wanita muslim. Mungkin saja karena ia jarang mengikuti kajian Islam, belum mempelajari Al Qur’an hingga ke terjemahannya, atau mungkin karena ia tinggal di daerah konservatif, terpencil ataupun di “kawasan hitam” perkotaan. Mungkin ada satu lagi golongan yang mengetahui ilmunya, mempunyai pemahaman yang baik terhadap Islam, namun salah menafsirkan sehingga manganggap bahwa jilbab tidak wajib karena disesuaikan dengan konsep perkembangan peradaban manusia.
3. Tuntutan profesi.
Mungkin bidang kerjanya sebagai model, pramugari, polwan, dsb. Posisi ini adalah posisi yang memang serba sulit.
4. Pandangan yang terlalu sempit.
Mungkin saja karena mengatasnamakan nasionalisme atau apalah namanya, akhirnya menganggap bahwa jilbab itu merusak toleransi antar umat beragama (SARA). Padahal kalau di Indonesia sendiri, Bhinneka Tunggal Ika diartikan sebagai pemersatu bangsa sekaligus sebagai wujud penghargaan terhadap perbedaan. Jadi seharusnya jika kita masih menjunjung tinggi semboyan kita itu, maka berilah kebebasan kepada para muslimah untuk berjilbab.
5. Pengambilan sample yang salah terhadap muslimah yang berjilbab.
Hal ini misalnya dengan menganalogikan hal yang satu dengan yang lainnya. Ada orang yang berjilbab namun tingkah lakunya masih kurang sesuai dengan syari’at. Lantas hanya dengan satu sample itu maka dijadikan suatu stereotype terhadap seluruh perempuan berjilbab. Akhirnya mengambil kesimpulan dari satu pengalaman saja tanpa melihat pada banyak hal yang lain. Akhirnya muncul pendapat bahwa lebih baik tidak berjilbab namun kelakuan baik daripada berjilbab tapi kelakuannya kurang baik. Nah, ini dia salahnya. Seharusnya kita tahu bahwa manusia diciptakan berbeda satu sama lain. Kenapa tidak kita ciptakan saja pendapat “yang terbaik adalah berjilbab dan kelakuannya baik” pada diri kita?
6. Anggapan bahwa jilbab membatasi aktivitas.
Ehmm..kata siapa berjilbab itu ribet dan membatasi aktivitas. Itu pasti karena belum terbiasa saja. Kalau sudah terbiasa pasti enjoy aja. Nyatanya sekarang ini justru banyak jilbaber-jilbaber yang menjadi “orang penting” di dalam organisasinya. Mereka tetap bebas bergerak, masih tetap bisa berolahraga.
“Maa anzalna alaykal qur’aana li tasqaa” (Sungguh Kami turunkan Al-Qur’an tidak untuk menyusahkanmu).
Allah menciptakan hukum Islam bukan untuk menyulitkan hambaNya melainkan untuk melindungi hambaNya. Jilbab ibarat perisai bagi muslimah, menutup aurat supaya terjaga dari pandangan pria yang bukan muhrimnya.
7. Faktor pribadi
Merasa lebih cantik jika tanpa jilbab? Ah, itu salah besar. Justru jika berjilbab, kulit kita akan terlindungi debu dan panas terik matahari. Ya, ngga?!.
Merasa rugi jika selagi masih muda tidak bisa berpenampilan secara bebas mengikuti trend dan mode? Waduh, dasar cewek. Emangnya zaman sekarang ga ada model jilbab yang modis ya? Ada tuh…Sudah banyak kok model-modelnya, mulai dari warna, corak dan bentuk. Tapi, disini harus tau lah membedakan antara yang jilbab syar’i (sesuai dengan syariat Islam) dengan yang hanya asal pakai saja. Jangan jadi orang yang asal pakai jilbab saja. Memakai jilbab harus sesuai dengan ketentuan hukum Islam yakni menutup dada dan tidak transparan. Hal ini juga harus diikuti dengan pemakaian busana yang longgar, tidak memperlihatkan aurat dan lekuk tubuh. Jangan mau menjadi korban mode tanpa jilbab, yang mempertontonkan aurat kepada siapa saja secara gratis!
Takut dibilang seperti ibu-ibu? Nggak juga tuh…! Cuek bebek aja lagi. Justru banyak pria sholeh dan dari kalangan baik-baik yang bakal demen, yakin deh…^-^. Ups, tapi inget ya, bukan itu tujuan berjilbab. (Di dalam Islam diajarkan untuk menjaga hati dan pandangan loh..).
”Katakanlah kepada orang-orang mukmin untuk menjaga pandangan mata mereka…”(QS. An-Nur : 30)
Takut susah mendapatkan jodoh/ pekerjaan? Tunggu dulu nih…Salah jika berpendapat seperti itu. Jodoh dan rizki adalah ketentuan Allah, jadi manusia hanya mengusahakan saja. Harus tetap optimis. Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa wanita yang baik-baik adalah untuk pria yang baik pula. Nah, perempuan sholihah berjilbab pasti bakal dipertemukan dengan pria yang baik dan sholih pula. Cinta yang tumbuh adalah cinta karena Allah. Sedangkan pria yang menyukai wanita tidak berjilbab, ada kemungkinan bahwa cintanya bukan karena Allah tapi karena hawa nafsu. Kalau pekerjaan, carilah pekerjaan yang baik dimana hak kita sebagai muslim pun tetap dihargai.
Merasa belum pantas berjilbab karena merasa belum pandai ilmu Islam? Bukan jadi masalah. Semua butuh proses, tapi yang paling penting adalah tunaikanlah dulu kewajiban berjilbab. Setelah mampu berjilbab secara fisik, maka sedikit demi sedikit kita bisa membuat jilbab untuk hati. Semuanya itu secara bertahap, tidak bisa seketika. Seperti halnya proses penciptaan manusia dan alam semesta, proses perbaikan diri pun bertahap tidak seketika jadi.
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,…(QS. Huud :7)
8. Fitnah terhadap Islam yang selama ini tersebar.
Mungkin jika di tanah air pada tahun-tahun sebelumnya pernah tersebar isu jilbab “ninja”, maka yang sekarang muncul adalah isu terorisme yang mana Islam dikambinghitamkan, bahkan perempuan bercadar ikut dicurigai. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah saat orang-orang yang mengaku beragama Islam juga ikut memojokkan Islam dengan mencurigai wanita berjilbab lebar, pria berjenggot maupun madrasah-madrasah. Hal inilah salah satu yang menjadi kekhawatiran masyarakat tentang pemakaian jilbab, dalam artian takut terlibat menjadi orang yang dicurigai dengan hal-hal yang seperti itu, sehingga takut untuk mengenakan jilbab.
Dan masih banyak lagi faktor-faktor lain yang mungkin tidak tersebutkan disini yang mungkin anti sekalian alami di saat sekarang ini.
Nah, bagi anti sekalian yang sudah mempunyai niat berjilbab, ada beberapa tips yang mungkin bisa dicoba sejak sekarang supaya hati kian mantap untuk berjilbab :
1. Bulatkan niat untuk berjilbab.
Innamal a’malu binniyat. Tetapkan hati, mulai dari hal-hal yang kecil, misalnya mengenakan pakaian yang ada dalam batas kesopanan. Lalu, saat niat memakai jilbab muncul, bersegeralah memakainya, jangan menunggu terlalu lama hingga akhirnya keraguan itu muncul kembali. Buatlah komitmen pribadi, sekali memakai jilbab jangan bongkar pasang lagi. Ingat perintah Allah, jangan mencari-cari lagi dalil lain yang ternyata salah penafsiran. Luruskan niat berjilbab adalah karena Allah, bukan karena hal lain. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain atau pun bukan karena menyukai pria yang suka pada muslimah berjilbab. Jangan sampai niat kita salah dan menjadi sia-sia karena tidak terhitung mendapatkan pahala.
“Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang bukan perintah kami(Allah dan RasulNya), maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim)
Bagi yang masih terhalang karena belum diijinkan oleh orang tua, coba lakukan pendekatan personal, berikan pemahaman sedikit demi sedikit. Saya yakin antum yang lebih mengetahui karakter orangtua antum.
2. Sering-sering mempelajari Al Qur’an beserta maknanya, juga membaca buku-buku Islam.
3. Lebih sering datang ke majelis ilmu.
Datang pada acara kajian Islam sedikit demi sedikit akan menyadarkan kita akan pentingnya “nutrisi” untuk ruh kita. Apa yang kita dengarkan jangan begitu saja dilupakan, namun untuk diingat dan diamalkan. Jadilah golongan yang “sami’na wa atha’naa” (kami mendengar dan kami laksanakan), jangan seperti kaum kafirun yang “sami’na wa ashaynaa” (kami mendengar dan kami bantah).
4. Bergaul dengan orang yang mempunyai pemahaman agama yang lebih baik.
Rasulullah bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
Harus banyak bergaul dengan teman-teman yang sholihah.
5. Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu.
6. Tetap berprestasi dengan jilbab yang syar’i.
Jadilah muslimah yang berprestasi. Tunjukkan pada orang tua kita, sahabat kita, orang yang ada di sekitar kita bahwa jilbab bukan menjadi penghalang bagi aktivitas dan prestasi kita. Dan satu lagi, jangan lupa refresh kembali arti jilbab syar’i…
Syukur-syukur kalau kita sudah berjilbab, bisa mengajak saudari-saudari kita yang lain…^-^
Eits, satu lagi, setelah berjilbab, jaga jarak, jaga hati dan jaga pandangan pada lawan jenis. Jangan terlena jika ada yang bersimpati…(hmmm…maklum sih, soalnya anti jadi terlihat tambah anggun, teduh, intelek dan sholihah…^^)
Semoga artikel sederhana ini bisa bermanfaat bagi saya maupun para pengunjung blog ini (amiin..). Dan saya ucapkan selamat berhijrah menunaikan perintah Allah bagi yang belum sempat menunaikan perintah berjilbab..^-^
Ma’annajah…
(Yang menulis belum tentu lebih baik dari antum..)

http://ae89crypt5.wordpress.com/2009/07/28/supaya-hati-kian-mantap-untuk-berjilbab/

Minggu, 08 Agustus 2010

Ngaji mingguan alias liqo minggu ini baru aja dapet materi yang teramat sangat berat dari sang murobbi. Bab Munakahat! Waduh... ampun deh! Mencurigakan...! Mau ada apaan nih? Walhasil... temen-temen se-grup pun pada kaget. Ketawa-ketiwi gak jelas, berhubung masih ada 3 orang dalam grup yg masih single bin jomblo, sisanya udah pada double. Lalu dilanjutkan dengan ledekan para bapak-bapak itu kepada para jomblowan. Udah gitu pake dikasih selembar kertas pula...

Isinya apaan coba? Contoh format isian biodata tentang diri untuk ikhwan & akhwat yang berencana akan melakukan ta'aruf (ehemm.... hihihihihi) . Kayak gini nih isinya: Di samping daftar isian berikut akan diberikan penjelasan seperlunya.

1. Nama : (Cukup jelas)

2. Tempat/tanggal lahir : (Cukup jelas)

3. Agama : Kudu Islam

4. Jenis kelamin : Penting untuk ditulis dan diketahui

5. Suku : Sebutkan dengan jelas, Asmatkah, Dayak, Jawa, atau Sunda?

6. Status Perkawinan : Belum menikah, sudah menikah, atau berstatus duda/janda

7. Pekerjaan : (Cukup jelas)

8. Jabatan pekerjaan : Diisi jika ada

9. Penghasilan per bulan : Penting untuk ditulis dan diketahui

10. Riwayat pendidikan : Mulai sekolah dasar sampe pendidikan terakhir

11. Riwayat organisasi : (Cukup jelas)

12. Nama orang tua kandung : (Cukup jelas)

13. Nama orang tua angkat : Diisi jika ada

14. Alamat orang tua : (Cukup jelas)

15. Pekerjaan orang tua : (Cukup jelas)

16. Anak ke/dari : (Cukup jelas)

17. Nama-nama saudara : (Cukup jelas)

18. Hobi/kesenangan : Tulis yang memang kita sukai. Jika gak ada, ya gak perlu ditulis.

19. Perilaku baik : Sebutkan perilaku baik yang paling menonjol. Tidak untuk ‘ujub apalagi narsis. Contoh: baik hati, tidak suka marah, tidak sombong, rajin menabung (halah... kayak anak pramuka bgt!), suka menolong, hemat tapi gak pelit, ringan tangan membantu sesama, dan masih banyak lagi yang lainnya.

20. Perilaku buruk : Sebutkan perilaku buruk yang paling menonjol. Ini kebalikan dari contoh perilaku baik seperti yang telah disebutkan di atas. Semisal: ngambekan, lelet, pemarah, dan lain-lainnya. Tetapi jangan membuka aib masa lalu yang sudah ditutupi oleh Allah dan memang gak perlu untuk diketahui.

21. Penyakit : Ditulis jika ada penyakit berat atau menahun. Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang dijual di warung-warung gak perlu untuk ditulis. Kayak panu, kadas, kurap, batuk, pusing-pusing terkecuali memang penyakit itu berat. Ungkapin juga kapan penyakit itu diderita, sudah atau sedang dialami.

22. Penggambaran fisik : Sebenarnya dengan melihat foto yang dilampirkan dalam biodata ini sudah mencukupi. Tetapi tidaklah mengapa untuk diungkapkan terutama masalah tinggi dan berat badan. Agar calon pasangan nggak "meraba-raba" seberapa ideal sosok calon pasangannya.

23. Tujuan menikah : Ungkapkan sejujurnya. Nggak perlu berbunga-bunga dan sewajarnya aja. Kalo bagi saya, ungkapan yang wajar dan sederhana adalah misalnya seperti ini: “untuk bisa menjaga diri saya.”

24. Keinginan setelah menikah : Utarakan keinginan terpendam kamu bahwa setelah menikah itu apa yang kamu inginkan pada pasangan kamu. Semisal, ingin jadi ibu rumah tangga saja, gak boleh ada televisi di rumah, senantiasa berdakwah, masalah keuangan dipegang oleh istri, tetap melanjutkan kuliah, ingin berumah tangga ala rasulullah, dan masih banyak lagi contoh-contoh keinginan yang lainnya. Ini sebenarnya awal dari sebuah memorandum of understanding secara singkat dan tertulis sebelum pembicaraan lebih lanjut mengenai itu pada saat ta’aruf.

25. Kriteria pasangan : Ini diisi jika yang mau menikah belum tahu siapa calon pasangannya dan memasrahkan semuanya pada orang-orang yang dipercayainya, seperti murabbi misalnya, untuk mencarikan sesuai keinginannya. Jika sudah tahu, isian ini gak perlu dibuat. Ataupun tidak perlu mengisinya dikarenakan ia sudah siap untuk menerima siapa saja yang ditawarkan oleh murabbinya itu.

Boleh-boleh aja menginginkan calon pasangan yang mempunyai kriteria yang diinginkannya misalnya kriteria fisik, seperti cantik. Tetapi adalah hak bagi wanita juga menginginkan untuk mencari pasangan yang gantengnya nggak ketulungan. Lagi-lagi saya cuma mengingatkan menilai dari keimanannya itu lebih selamat.

Keinginan seperti calon suami bisa baca alqur’an, hafal 30 juz, hafal hadits, bisa menjadi imam sholat untuk dirinya dan keluarganya, yang sholih atau sholihah, lulusan pesantren, bisa baca kitab kuning, biru, ijo, dan warna-warna yg lainnya, aktivis harokah (pergerakan), ahlulmasjid, akhlaknya baik, tidak pemarah dan lain sebagainya juga gak papa untuk ditulis. Tetapi sebainya cukuplah dengan pemahaman bahwa gak ada manusia yang sempurna di dunia ini kecuali Rasulullah SAW, sudah bisa menjadi batasan bahwa ketika ada calon pasangan yang ada tanda-tanda keshalehan pada dirinya dan memenuhi kriteria itu walaupun cuma satu, ia dapat menerimanya dengan baik dan tidak bisa untuk ditolak.

WARNING: Format biodata ini cuma boleh digunakan oleh yang berhak! Dalam artian hanya untuk mereka yang sudah benar-benar siap buat melangkah ke jenjang pernikahan. Yang belum siap mendingan banyakin shaum senin kamis aja dah! Lebih bagus lagi shaum Daud aja sekalian. Biar lebih mantabbb...!!!

http://mujahidsamurai.multiply.com/journal/item/142

Jumat, 18 Juni 2010

Cukuplah Allah Saja yang Menilai

Tulisan dibawah ini mewakili kedalaman hati ana thd kalian.


Saudaraku yang kucintai,
Ingin sekali rasanya kebersamaan ini tak pernah berakhir.
Ingin sekali rasanya iringan langkah kita tak pernah
putus. Terus bersama dan beriring. Kita bahkan , selalu
berharap agar Allah berkenan memasukkan kita ke dalam
surga-Nya, bersama pula. Saudaraku, begitulah ungkapan
yang muncul kala kita menjalin pertemanan, persahabatan,
persaudaraan karena Allah Swt. Kita telah mengawalinya
dengan keimanan, dan keimanan itu harusnya tetap
memelihara kita sampai kehidupan abadi di akhirat.

Saudaraku,
Semoga kita termasuk orang yang sungguh-sungguh bekerja
untuk akhirat. Mungkin kita sudah terlalu hafal dengan
perkataan bahwa kehidupan ini merupakan ladang bagi
akhirat. Sudah terlalu sering kita mendengar bahwa hidup
ini tak lain merupakan tempat ujian. Tempat menanam,
menyemai, tempat bekerja, dan berjuang. Ia hanya
persinggahan, sama sekali bukan akhir dari perjalanan.
Atau dalam ungkapan Dr. Abdullah Azzam, tokoh legendaris
jihad yang mati syahid di bumi Afghanistan : “Hidup
ini adalah jihad. Dan umat ini tidak akan hidup kecuali
dengan jihad.”

Saudaraku, jangan putuskan bait-bait doa kepada Allah agar
tetap mengikat hati kita.
Sepanjang kebersamaan ini, mungkin sudah banyak amal yang
kita lakukan. Di antara kita banyak yang sudah mengalami
letih, lelah, meneteskan peluh dan bahkan terluka, untuk
sebuah kebaikan. Di antara kita juga, tak sedikit yang
berlinang air mata untuk sebuah keyakinan. Mungkin kita
merasa, telah mengukir dan menghiasi amal kita
sebaik-baiknya untuk Allah swt. Ikhlas, bersih, tak ada
tendensi. Tapi saudaraku, hati-hatilah. “Berapa
banyak lentera yang mati tertiup angin. Berapa banyak amal
ibadah yang dirusak pelakunya sendiri...” begitulah
nasihat Muhammad Ahmad Rasyid dalam Al Awa-iq.
Perhatikan perlahan-lahan, apa yang diungkapkan Fudhail
bin Iyadh, tokoh salafushalih zaman Tabi’in, kepada
mereka yang telah beribadah dan beramal shalih.
“Iblis akan unggul atas manusia bila berhasil
memunculkan salah satu dari tiga sifat yaitu: Kekaguman (ujub)
kepada diri sendiri, melebih-lebihkan amal sendiri, dan
kelupaan atas dosa-dosa yang dilakukan.”

Itulah tiga panah syetan untuk orang-orang yang beramal.
Semuanya berawal dari rasa ujub, bangga atau kagum pada
diri sendiri. Renungkanlah, saudaraku...
Kita bisa saja mengatakan, “saya tidak ujub dengan
amal-amal yang saya lakukan, saya tidak melebihkan amal
yang saya lakukan, saya selalu berusaha mengingat-ingat
dosa-dosa saya...” Tapi begitupun, jangan lengah.
Karena semua itu belum menandakan jika kita selamat dari
perangkap ujub yang lain. Para salafushalih yang mengerti
tentang tabiat dan kecenderungan hati, tidak menghentikan
pembahasan ujub sampai disini, ada banyak anak panah
syetan yang harus diwaspadai.
Dalam sekali makna yang terkandung dari nasihat Sofyan
Tsauri rahimahullah yang mengingatkan kita tentang hal
ini. Ia mengatakan “Kalau engkau tidak ujub dengan
dirimu, engkau mungkin saja senang dengan orang yang
memujimu dan mungkin juga senang bila dengan pujian itu
orang-orang memuliakanmu dengan amalmu. Mereka melihat
dirimu mulia dan engkau memiliki tempat tersendiri di hati
mereka...

Saudaraku,
Senang dengan pujian. Itulah yang dimaksud dengan nasihat
Sofyan Tsauri. Inilah anak panah syetan berikutnya yang
bisa merusak amal kita. Dan sedihnya, jarang orang yang
bisa selamat dari bidikan syetan ini. Karena itu, Fudhail
bin Iyadh memiliki pandangan tajam untuk menimbang dan
menyikapi masalah ini. Ia mengatakan, “Sesungguhnya
termasuk tanda-tanda kemunafikan adalah jika seseorang
menyukai pujian yang tidak ada pada dirinya. Kemudian ia
membenci orang yang tidak menyukai dirinya karena sesuatu
yang memang ada pada dirinya. Sementara, ia juga membenci
orang-orang yang mengetahui aib-aibnya...”
Fudhail bin Iyadh sendiri, sangat berhati-hati soal
pujian. Sampai-sampai diriwayatkan, andai Fudhail
mendengar ada orang yang memujinya, kondisinya segera
berubah menjadi aneh, nafasnya tersengal dan lisannya
mengeluarkan kalimat-kalimat yang mencaci dirinya...

Saudaraku,
Panah ujub tak menancap hanya sampai disini. Mungkin saja
seseorang tidak ujub pada dirinya, dan tidak suka dengan
pujian, tapi ada celah lain yang bisa menjerumuskannya
dalam penyakit ujub. Apa itu? “Siapa yang mencaci
dirinya sendiri di hadapan orang lain, sesungguhnya dia
itu alamat riya,” Begitu kata Hasan Al Bashri. Itu
juga termasuk bagian dari ujub, yang kerap tidak disadari
oleh pelakunya. Berniat untuk merendahkan diri, tapi yang
terjadi syetan justru membalik keadaannya menjadi ujub.
Ada panah ujub yang lainnya, yakni jika kita cenderung
senang bila mendapatkan orang lain melakukan kesalahan.
Seperti diingatkan oleh Fudhail, “Di antara alamat
munafik adalah bila seseorang senang mendengar kesalahan
dan kekeliruan yang dilakukan orang lain.” Ini yang
paling aneh dan paling sulit terdeteksi.

Saudaraku, renungkanlah
Sesungguhnya Allah sudah terlalu banyak menutupi
kekeliruan, keterpelesetan, kesalahan dan aib kita. Itu
nikmat Allah yang harus kita syukuri. Dari sanalah kita
bisa mengendalikan rasa kagum pada diri sendiri, mampu
menyikapi pujian, tidak senang mendengar kekurangan orang
lain dan semacamnya. Jangan sampai kita termasuk
orang-orang yang disindir Khalid bin Shafwan,”Ada
orang yang tertipu karena Allah menutupi aib-aibnya dari
orang lain. Ada juga orang yang tertipu oleh baiknya
pujian.” Khalid menambahkan, “Jangan engkau
terkalahkan oleh ketidaktahuan orang lain terhadap dirimu
yang kemudian memujimu, sementara engkau sangat mengetahui
kondisimu sendiri.” (Ahmad Rasyid, Al Wa-iq, 52)

Saudaraku,
Cukuplah hanya Allah yang mengetahui dan mengenal
perbuatan baik yang kita lakukan. Seseorang bisa saja,
mendapat nilai seratus dari manusia, namun sesungguhnya ia
tak memiliki nilai apa-apa di sisi Allah. Sebaliknya,
seseorang bisa saja mendapat nilai seratus di sisi Allah,
namun ia seperti tak memiliki nilai apapun di hadapan
manusia.
Simaklah sebuah kisah dari seoarng tabi’in yang
hidup di zaman Umar,
Ibnu Auf Ahmasi.”Ketika saya
berada di hadapan Umar Bin Khattab, datanglah seorang
utusan dari Nu’man bin Maqran, salah seorang
komandan perang Nahawand. Ia melaporkan nama-nama kaum
muslimin yang gugur di medan perang Nahawand. Ia
menyebutkan nama mereka satu per
satu...fulan...fulan...fulan dan seterusnya. Kemudian
utusan itu mengatakan , “Selain itu, kami tidak
mengenal nama-nama mereka...”
Saat itu Umar segera mengatakan,”Akan tetapi Allah
pasti mengenal mereka”. Dalam lafadz yang lain
disebutkan perkataan Umar, “Akan tetapi Yang
Memuliakan mereka dengan syahadah, pasti mengenali wajah
dan keturunan mereka.” (Al Kharaj, Abi yusuf, 35)

Camkanlah, saudaraku, cukup hanya Allah yang paling berhak
menilai dan menghitung amal kita...

Sumber : Tarbawi Press “Berjuang di Dunia, Berharap Pertemuan di Surga”
http://www.facebook.com/ukhti.amane#!/notes/abu-mushab/cukuplah-allah-saja-yang-menilai/438271505855

Bermesraan..., Berpahala Dan Menghapus Dosa ......

Bismiilahi walhamdulilahi wa la haula wala quwata ila billahi.....
Bismillahi Nawaitul Lilahi Ta'ala......

Assalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh, ..

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.............

Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Bermesraan hubungan suami istri tentunya merupakan dambaan setiap keluarga. Kemesraan bukan hanya ada pada saat suami istri melakukan hubungan seksual (jima?) saja, akan tetapi ada banyak hal yang dapat menjadikan hubungan suami istri mesra dan harmoni.?

Hal ini terkadang tidak disadari, sehingga jarang dilakukan secara sadar untuk menjaga kemesraan tersebut. Padahal bila dilakukan dengan niat yang benar dapat menambah kemesraan, mendapat pahala dan sekaligus dapat menghapus dosa-dosa.

Kita sebagai muslim patut bersyukur, karena Rasululloh SAW sebagai uswah terbaik kita telah memberikan tuntunan yang lengkap termasuk dalam hal menjaga kemesraan hubungan suami istri. Dengan demikian kita tidak perlu mencari-cari sumber lain yang kadang justeru menjerumuskan ke dalam hal-hal yang melanggar syari?at. Beberapa hal yang dituntunkan Rasululloh SAW dalam menjaga kemesraan hubungan suami istri, antara lain :

a. Bergandengan Tangan
Bergandengan tangan (saling memegang tangan) nampaknya merupakan hal sepele yang kadang dilupakan oleh pasangan suami istri. Padahal bila ini dilakukan dengan lemah lembut dan perasaan kasih sayang yang mendalam, merupakan satu hal yang dapat menjadikan suasana semakin mesra bagi pasangan tersebut. Ini sangat bermanfaat jika sebelumnya ada hal-hal yang kurang mengenakkan, sehingga untuk membicarakannya perlu suasana yang tenang dan penuh kasih sayang.

Yang lebih penting lagi, bila dilakukan dengan niat untuk mencari keridhoan Alloh, ketika seorang suami memegang tangan istrinya dengan penuh kasih sayang, dosa-dosa mereka akan keluar melalui celah-celah jari tangan mereka, seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Abu Sa?id.

Ada perkataan bijak yang perlu dipertimbangkan setiap pasutri : ?Sungguh bila seorang suami memandang istrinya (dengan rasa kasih sayang) dan istrinya juga memandang suaminya (dengan rasa kasih sayang), maka Alloh akan memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang tapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluar dari celah-celah jari mereka.?

b. Membelai
Hal yang kedua yang dicontohkan Rasululloh SAW, yang menambah kemesraan hubungan suami istri adalah membelai. Dengan belaian yang lembut penuh kasih sayang dari suaminya, seorang istri akan merasakan ketenangan batin, sehingga hal ini dapat menjadikan dia semakin sayang kepada suaminya. Hal ini dilakukan Rasululloh SAW kepada para istrinya, sekalipun beliau belum akan mencampurinya. Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat :

?Rasululloh SAW biasa setiap hari tidak melupakan untuk mengunjungi kami (para istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampirinya dan membelainya, sekalipun tidak mencampurinya, sehingga sampai ke tempat istri yang tiba gilirannya, lalu bermalam disitu.? (HR. Abu Dawud).

Hal ini kadang tidak dilakukan oleh pasangan suami istri, karena mungkin dinilai memperlakukan istri seperti kanak-kanak, atau memang belum mengetahui bahwa hal ini sebenarnya diperlukan istri untuk menunjukkan kasih sayangnya.

c. Mencium
Ada cara lain untuk menciptakan suasana kemesraan suami istri yang juga dicontohkan Rasululloh SAW, diantaranya adalah beliau mencium istrinya sekalipun ia sedang berpuasa. Berciuman merupakan cara sederhana dan mudah dilakukan untuk tetap menjaga kemesraan suami istri.

Berciuman tidak hanya dilakukan ketika akan melakukan hubungan seksual. Hal ini baik juga dilakukan pada saat terlarang untuk berhubungan seksual. Misalnya ketika sedang berpuasa dan saat istri sedang haid atau nifas. Pada saat-saat itu kemesraan tetap harus dijaga. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya :

Dari Umar bin Abu Salamah, sungguh ia pernah bertanya kepada Rasululloh SAW : ?Apakah seorang yang berpuasa boleh mencium?? Beliau menjawab : ?Tanyakan kepada orang ini (maksudnya Ummu Salamah).? Lalu (Ummu Salamah) memberitahukan bahwa Rasululloh sering berbuat begitu? ? (HR. Muslim).

Dalam beberapa riwayat lain juga dijelaskan bahwa Rasululloh SAW pernah mencium istrinya setelah beliau berwudhu sebelum menjalankan sholat.

d. Tidur Seranjang
Jika suami istri tidur seranjang, tentunya lebih banyak hal yang dilakukan dalam bermesraan. Dengan tidur satu ranjang memungkinkan mereka saling berdekapan dan berpelukan. Hal ini menjadikan keduanya merasa tentram dan tenang. Hal ini juga dapat menjadi wahana hiburan atau penyegaran setelah melakukan tugas rutin sehari-hari.

Mengingat pentingnya tidur seranjang ini, maka Rasululloh SAW mencontohkan bahwa, beliau tetap tidur seranjang dengan istrinya sekalipun istrinya sedang haidh, seperti diceritakan pada sebuah hadits :

Dari Aisyah ra, ujarnya : ?Rasululloh SAW dahulu biasa menyuruh kami berkain, lalu beliau sentuhkan dirinya padaku, padahal saya sedang haidh.? (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya seorang istri yang tidak bersedia tidur seranjang akan mendapat laknat malaikat, sebagaiman sabda Rasululloh SAW pada hadits berikut :

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : ?Rasululloh SAW pernah bersabda : ?Jika seorang istri semalaman tidur memisahkan diri dengan suaminya, maka malaikat melaknatnya hingga shubuh.? (HR. Bukhari).

e. Mandi Bersama
Mandi bersama juga merupakan hal penting untuk menjaga kemesraan suami istri. Mandi bersama dapat menjadikan hiburan yang menyenangkan sekaligus menyegarkan. Rasululloh SAW sebagai tauladan kita juga mencontohkan mandi bersama istrinya, sebagaimana diriwayatkan pada hadits berikut :

Dari Aisyah ra, ia berkata : ?Aku biasa mandi bersama Rasululloh SAW dalam satu tempat mandi. Antara tanganku dan tangan beliau saling bergantian mengambil air, tetapi beliau mendahului aku, sehingga aku berkata : ?Sisakan untukku? sisakan untukku??. Ketika itu kami sedang junub.? (HR. Bukhari dan Muslim).

Di samping sebagai sarana menambah kemesraan hubungan suami istri, seorang istri yang memandikan suaminya dengan niat mencari ridho Alloh akan mendapatkan rahmat. Hal ini dijelaskan pada hadits berikut :
Dari Aisyah ra, ia berkata : ?Rasululloh SAW pernah bersabda : ?Semoga Alloh merahmati suami yang dimandikan istrinya dan ditutup (kekurangan) akhlaqnya.? (HR. Baihaqi).

Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menambah kemesraan hubungan suami istri sesuai dengan tuntunan Rasululloh SAW, dengan harapan kita mendapat pahala dan sekaligus dosa-dosa kita terampuni. *


52 Kiat Agar Suami Disayang Istri

1. Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.

2. Merayu isteri dan mencandainya.

3. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.

4. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap (bercengkerama).

5. Panggillah isteri dan nama kesukaannya.

6. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.

7. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.

8. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.

9. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.

10. Berlemahlembutlah dalam berbicara.

11. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.

12. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.

13. Menghargai penampilannya.

14. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai penguat cinta diantara keduanya.

15. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.

16. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.

17. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.

18. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.

19. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.

20. Hargai akal dan buah pemikirannya.

21. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.

22. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.

23. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.

24. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.

25. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.

26. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.

27. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.

28. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.

29. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.

30. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.

31. Berbuat adillah kepada dirinya.

32. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.

33. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.

34. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Allah.

35. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.

36. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.

37. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.

38. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.

39. Jagalah kesehatannya secara intensif.

40. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.

41. Kirimlah surat atau telpon kepadanya apabila anda jauh darinya.

42. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya sehingga dia faham dan tidak
bingung dengan apa yang anda inginkan.

43. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.

44. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.

45. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.

46. Jangan menganggap diri anda selalu benar.

47. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.

48. Tidak mendatangi isteri dari dubur atau tatkala haidh.

49. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.

50. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.

51. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibah-musibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.

52. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahan-kelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Allah isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc.,
Judul Asli : Kayfa Taj'al Zawjataka Tuhibbuka
Karya : Adil Fathi Abdillah


Tips Menjadi Istri yang Menyenangkan Suami

Menjadi Istri dambaan adalah keinginan setiap wanita. Lalu bagaimana caranya agar suami sayang dan percaya kepada Istri dengan perilaku yang baik? Ada beberapa cara yang mungkin perlu anda ketahui:

Pertama: Jadilah pribadi yang punya komitmen dan disiplin. Komitmen menjadi istri memang tidak mudah dengan konsekuensi pekerjaan rumah tangga yang meletihkan. Maka disiplin sangat diperlukan agar istri bisa menyeimbangkan antara menjadi ibu rumah tangga, anggota masyarakat, dan pribadi yang harus berkembang. Banyak Suami yang menginginkan bahwa istri berada dirumah dan kendali rumah tangga ada ditangan istri. Namun Suami juga akan sangat menghargai Istri yang senang bekerja diluar yang juga bisa membantu pendapatan keluarga. Suami juga senang dengan Istri yang cerdas karena sangat dibutuhkan untuk kemajuan karir suami. Sebagai seorang Istri salah satu hal yang perlu diingat adalah menjaga keadaan rumah agar bersih dan rapi. Keadaan rumah yang berantahkan akan sangat menyebalkan suami yang sudah letih bekerja.

Kedua: Hemat! Tidak ada suami yang senang dengan istri yang tidak bijaksana mengelola keuangan dengan baik alias boros. Hal-hal yang tidak perlu di beli dan tidak memperhatikan anggaran. Ingat, masalah keuangan seringkali menjadi yang hal terburuk yang merusak pernikahan.

Ketiga: Setia. Tidak ada suami yang menginginkan mata sang istri jelalatan. Apalagi suka membanding-bandingkan suami dengan laki-laki lain. Berilah penghargaan dan penghormatan yang tinggi kepada suami dengan cara menunjukkan dengan tulus cinta dan kasih sayang anda hanya untuk Suami. Beri kepercayaan penuh dan pelayanan yang ikhlas.

Sumber : Majalah NIKAH, oleh Abu Fath


Semoga Bermanfaat ...

Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...


Halaqah Sirrul Barokah

Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ..

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam
(hati) mereka rasa kasih sayang. (Surah Maryam : 96)
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta ?
Berbunga-bunga hatinya..
Mengalir dalam darahnya butir-butir semangat membara..
Nafas lelah berubah jadi motivasi dan asa..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta..???
Saat terbangun, mentari seakan lebih cerah dari biasanya..
Mimpipun terasa singkat di malamnya..
Dan senandung menjadi lazim tiap pagi harinya..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta.. ????
Keringatnya kini jauh lebih sedikit dari kerja...
Pikirannya pun lebih jernih seakan banyak jalan terbuka..
Tangan dan kaki yang tadinya lemah kini lebih bertenaga...
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta..???
Bukan hanya karena pandangan akan rupa..
Tak pula kata-kata yang menggoda..
Karena itu semua mungkin hanya jalannya semata..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta...???
Karena ada relung di balik dadanya...
Tempat ia merasakan suka dan nestapa...
Dimana ia simpan mimpi dan cita-cita..
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta.. ???
Karena sungguh Maha Sayang Sang PenciptaIa ciptakan seraut rasa suka..
Yang bisa ciptakan puisi berjuta kata...
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta...???
Semata-mata karena anugerah Sang Kuasa...
Dalam bentuk fitrah seorang manusia...
Agar dengan makhluk lain ia menjadi jauh berbeda...

Dan kini aku sedang .... Jatuh Cinta"


http://www.facebook.com/notes/abu-mushab/bermesraan-berpahala-dan-menghapus-dosa-/438387980855

Jumat, 11 Juni 2010

~~ Motivasi Dosis Tinggi ~~

BERLARILAH LEBIH CEPAT

Orang pertama yang harus mempercayai anda adalah anda sendiri ( anonim )

saya bisa saja bangun jam sembilan pagi dan menjadi petani kacang atau bangun jam enam pagi dan menjadi presiden ( jimmy carter, mantan petani kacang yang menjadi presiden amerika serikat )

aturan emas untuk maju :
1. lakukan selangkah demi selangkah
2. bila tak merasa mampu maju lagi, kembalilah ke aturan nomor 1 ( H. Jackson Brown, Jr. "Penulis" )

cepat atau lambat, kemenangan akan menjadi milik orang yang percaya bahwa mereka akan meraih kemenangan ( arnold palmer, pegolf kaliber dunia )

bercita - citalah setinggi langit, karena kalaupun engkau jatuh, engkau masih terduduk di antara bintang - bintang ( anonim )

lakukanlah apa yang takut anda lakukan, maka rasa takut itu akan hilang ( ralp waldo emerson )



KEBERANIAN MENGAMBIL KEPUTUSAN

Hindari kerumunan. Bangun pemikiran Anda sendiri. Jadilah pemain catur, bukan pionnya. ( ralp charell )

jika orang - orang berjalan ke kanan, berbeloklah ke kiri ( film dead poets society )

berikan semua orang telinga anda, tetapi berikan sedikit orang suara anda ( shakespear )

jika anda takut, anda akan gagal ( anrnol palmer , pegolf kaliber dunia )

pandanglah dunia ini dari sudut yang lain ( film dead poets society )

saat saya siap untuk berdebat dengan orang lain, saya menggunakan sepertiga waktu saya untuk memikirkan tentang diri saya dan apa yang akan saya utarakan, dan dua pertiganya untuk memikirkan tentang orang itu dan apa yg mereka katakan ( abraham lincoln )

tidak mengambil keputusan itu adalah suatu pengambilan keputusan ( anonim )

melakukan kesalahan dalam hidup bukan saja lebih terhormat, tetapi lebih bermanfaat daripada tidak melakukan apa apa sama sekali ( george bernard shaw )


KETANGGUHAN MENGHADAPI MASA - MASA SULIT

sukses adalah hasil 1 % yang berasal dari 99% kegagalan ( soichiro honda )

pengalaman adalah guru eksentrik. ia memberikan ujian lebih dulu , baru pelajarannya ( anonim )

jangan berharap masalahnya akan menjadi lebih mudah. berharaplah bahwa anda punya kemampuan yang lebih baik ( jim rohn )

kegagalan adalah guru yang keras, tapi ia tetap guru yang baik ( anonim )

ternyata bukan gunung yang harus kita taklukan, melainkan diri kita sendiri ( sir edmund hillary, orang pertama di dunia yang menaklukan puncak mount everest di pegunungan himalaya )

saya tak ingin melompat tujuh anak tangga sekaligus. yang saya lakukan adalah naik satu demi satu anak tangga. ( warren buffett )

bila anda berfikir akan kalah, anda sudah pasti kalah ( arnold palmer, pegolf kaliber dunia )

kekuatan bukan bersumber dari kemenangan. perjuangan andalah yang melahirkan kekuatan. ketika menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, itulah kekkuatan anda ( arnold schwarzenegger ( aktor laga hollywood dan gubernur california ))

dimana ada keruwetan, temukanlah hal - hal yang simpel ( albert einstein )

mana ada pengusaha yang tidak optimistic? dunia yang paling banyak optimistis adalah dunia usaha. jangan lupa, yang paling banyak bertarung adalah pengusaha. tanpa latihan pun mereka bertarung, kalau tentara latihan dulu baru bertarung ( HM Aksa Mahmud ( pemilik group Bosowa ) )


KEBERANIAN MENGUBAH HIDUP

ada dua tipe orang yang akan berkata kepada anda bahwa anda tidak mampu membuat perubahan , yaitu :
1. mereka yang takut mencoba
2. mereka yang takut melihat anda akan berhasil ( Ray Goforth )

kebanyakan orang gagal meraih cita - citanya bukan karena mereka tidak mampu , tetapi karena tidak berkomitmen. ( zig ziglar , motivator )

perubahan terjadi bukan lantaran ada yang memiliki keinginan besar sedangkan yang lain tidak, melainkan ada yang siap dan ada yang tidak siap untuk berubah (james)

dua jalan dipisahkan pohon, dan saya mengambil jalan yang jarang ditempuh orang. dan itulah yang membuat perubahan ( robert frost )

hidup adalah tentang menguasai rasa takutmu ( sean d. tucker )

pada umur 20 , kita cemas tentang apa yang orang pikirkan tentang kita
pada umur 40 , kita tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang kita
pada umur 60 , baru kita tahu bahwa kita memang tidak pernah difikirkan orang ( john falkson )

ada 3 hal yang tetap dalam hidup : perubahan, pilihan , dan prinsip ( stephen r. covey )

aku dilahirkan orisinal, jadi tidak perlu setengah mati meniru orang lain ( john mason , penulis )

berikut ini adalah tes kedewasaan anda :
1. dapatkah saya menerima ide baru ?
2. dapatkah saya menerima orang lain ?
3. dapatkah saya menerima diri saya sendiri ? ( sydney hurbert wood )

bila saya memiliki sekolah, saya hanya memberi angka rata - rata kepada mereka yang mampu menjawab semua soal ujian dengan benar, namun mereka tak lebih hanya burung beo yang menghafal. Sebaliknya, saya akan memberi nilai tertinggi kepada mereka yang membuat kesalahan tapi mampu menjelaskan mengapa kesalahan itu terjadi, dan apa hikmah yang mereka peroleh dari kesalahan itu . ( r. buckminster fuller , penemu )

jangan bergantung kepada keberuntungan , tetapi bergantunglah kepada sikap ( publilius syrus )

anda berhenti tertawa bukan karena anda tua, sebaliknya, anda bertambah tua justru karena berhenti tertawa ( michael pritchard )

jika dalam melakukan segala sesuatu anda sungguh -sungguh memegang prinsip " dengan sepenuh hati " niscaya anda dapat mengerjakana hal - hal yang luar biasa ( norman vincent peale )

kita menyambung hidup dengan apa yang kita peroleh , tapi kita menghadirkan kehidupan dengan apa yang kita berikan ( winston churchill )

bila sekedar mendengar , saya akan lupa.
setelah melihat, barulah saya mengingat,
dan setelah mengerjakan , barulah saya memahami ( peribahasa china )


INSPIRASI MENJADI PEMIMPIN SEJATI

seni memimpin adalah seni untuk mengatakan "tidak", karena mengatakan "ya" itu sangat mudah ( tony blair

kepemimpinan tercermin dari tindakan , bukan kedudukan ( donald H. Mc gannon )

guru yang biasa - biasa , berbicara
guru yang bagus , menerangkan
guru yang hebat, mendemonstrasikan
guru yang agung, memberi inspirasi ( william arthur ward , jurnalis )

cara pertama untuk mengukur kecerdasan seorang penguasa adalah melihat siapa orang - orang di sekitarnya ( machiavelli )

pikiran tanpa isi adalah kosong, intuisi tanpa konsep adalah buta ( immanuel kant )

keberanian adalah kemampuan untuk berdiri dan menyuarakan pendapat. namun keberanian juga kemampuan untuk duduk diam dan mendengarkan ( winston churchill )

ada dua motivasi terbesar dalam hidup, yang pertama adalah takut, yang kedua adalah cinta ( jan carlson )

untuk membayangkan hal yang tak dapat dibayangkan , dibutuhkan imajinasi yang luar biasa ( cynthia ozick )

saya yakin, ujian pertama bagi orang besar adalah kerendahan hati ( john ruskin )

saya telah menemukan cara terbaik untuk memberikan nasihat kepada anak - anak kita : mencari tahu apa yang mereka inginkan, lalu menasihati mereka agara melaksanakannya ( harry s. truman )

manusia menghabiskan hidupnya untuk memikirkan masa lalu, mengomentari masa kini dan mencemaskan masa depan ( antoine rivarol )

seorang penggosip adalah ia berbicara padamu tentang orang lain
seorang pembual adalah ia yang berbicara padamu tentang dirinya sendiri
seorang pembicara handal adalah ia yang berbicara padamu tentang dirimu ( lisa kirk )

satu bahan terpenting dari formula kesuksesan adalah mengetahui bagaimana untuk berkerja sama dengan orang lain ( theodore roosevelt )

tidak ada perbuatan yang lebih mulia di dunia selain menyertai orang lain untuk menolong mereka mencapai sukses ( alan loy mcginnis )

untuk menangani diri anda sendiri, gunakan kepala anda. untuk menangani orang lain, gunakan hati anda ( john c. maxwell )

jangan gunakan orang - orang untuk membangun perkerjaaan besar. gunakan pekerjaan anda untuk membangun orang - orang besar ( jack hyles )

seseorang mempelajari tentang orang lain melalui hati, bukan melalui mata atau pikiran ( mark twain )

peraturan ada banyak. prinsip hanya sedikit. peraturan selalu berubah. prinsip tak pernah berubah ( john c. maxwell )



CINTA , PERKAWINAN dan KELUARGA

cinta menaklukan segalanya ( anonim )

dibalik pria yang sukses terdapat wanita yang sabar ( anonim )

anak anak adalah paparazzi, mereka memotret kita saat kita tidak ingin dipotret ( rita rudner )

kita tidak akan pernah mengetahui cinta orang tua kepada kita sampai kita sendiri menjadi orang tua ( henry ward beecher )

senyumlah, karena senyum menjadikan wajahmu lebih berharga ( anonim )

cinta bukanlah apa yang kita katakan. cinta adalah aksi, bukan emosi ( eric clapton )

kita tidak perlu memiliki pikiran yang serupa untuk saling mencintai ( francis david )

kemurahan hati dimulai dari rumah ( anonim )

suatu pernikahan yang berhasil memiliki syarat jatuh cinta berkali kali selalu dengan orang yang sama ( mignon mclaughlin )

jika ingin membahagiakan ibu anda, berbicaralah kepadanya. Jika ingin membahagiakan ayah anda, dengarkanlah dia ( anonim )

lebih ada kepuasan dalam mencintai daripada dicintai ( thomas fuller )



PERSAHABATAN dan KETULUSAN

teman adalah orang yang mempunyai musuh sama dengan kita ( abraham lincoln )

satu - satunya cara untuk mendapatkan seorang sahabat adalah menjadi seorang sahabat ( ralph waldo emerson )

sahabat adalah orang yang tahu semua hal mengenai anda dan tetap menyukai anda ( elbert hubbard )

seorang sahabat adalah orang yang berada di posisi anda saat anda berada di posisi yang salah ( mark twain )

katakan kepada saya sahabat anda , dan saya akan katakan siapakah anda ( cervates )


HARAPAN dan KESUKSESAN


sukses adalah guru yang jelek. ia bisa menggodai orang yang pandai, merasa tak bisa kalah ( bill gates )

harapan adalah impian yang terbangun ( aristoteles )

harapan menaruh perhatian pada kebaikan , dan bukan berulang - ulang mencari keburukan
harapan selalu membuka pintu dimana putus asa senantiasa menutupnya
harapan mencari apa yang bisa dikerjakan dan bukan menggerutu karena ketidaktahuan
harapan menmancarkan kepercayaan mendalam terhadap Tuhan dan kebaikan alam.
harapan " menyalakan terang" dan bukannya " mengutuki kegelapan
harapan melihat masalah, besar atau kecil, sebagai kesempatan
harapan tidak menghargai khayalan, juga tidak mengungkapkan kesinisan
harapan selalu membentangkan tujuan besar dan tidak frustasi dengan kegagalan atau kemunduran
harapan selalu mendorong ke depan ketika mundur begiut mudah untuk dilakukan
harapan menghargai kemajuan meskipun perlahan, karena sadar bahwa "perjalanan jauh ke muka selalu dimulai dengan langkah pertama "
harapan memaklumi kesalahpahaman, karena tujuannya adalah melayani dengan lebih baik lagi.
harapan adalah kalah dengan lapang dada, karena pada akhirnya kemenangan pasti akan bersinar ( james keller , the christoper )

sukses yang sesungguhnya adalah menemukan jalan hidup dalam pekerjaan yang anda cintai ( david mc cullough )

sukses adalah mendapatkan apa yang diinginkan
kebahagiaan adalah menginginkan apa yang di dapatkan

PEMENANG VS PECUNDANG

pemenang selalu jadi bagian dari jawaban
pecundang selalu jadi bagian dari masalah

pemenang selalu punya program
pecundang selalu punya kambing hitam

pemenang selalu berkata " biarkan saya yang mengerjakannya untuk anda ".
pecundang selalu berkata " itu bukan pekerjaan saya."

pemenang selalu melihat jawaban dalam setiap masalah
pcundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban

pemenang selalu berkata " itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa"
pecundang selalu berkata " itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit "

saat pemenang melakukan kesalahan , dia berkata " saya salah "
saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata " itu bukan salah saya "

pemenang membuat komitmen - komitmen
pecundang membuat janji - janji

pemenang punya impian - impian
pecundang punya tipu muslihat

pemenang berkata " saya harus melakukan sesuatu "
pecundang berkata " harus ada yang dilakukan "

pemenang adalah sebuah bagian dari tim
pecundang melepaskan diri dari tim

pemenang melihat kemungkinan - kemungkinan
pecundang melihat permasalahan

pemenang percaya pada " menang - menang " ( win - win )
pecundang percaya, mereka harus menang, orang lain yang harus kalah

pemenang melihat potensi
pecundang melihat yang sudah lewat

pemenang seperti thermostat - alat pengatur / pengimbang panas
pecundang seperti thermometer

pemenang memilih apa yang mereka katakan
pecundang mengatakan apa yang mereka pilih

pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata - kata lembut
pecundang mengggunakan argumentasi lunak dengan kata - kata keras

pemenang berpegang teguh pada nilai - nilai tapi bersedia berkompromi pada hal - hal yang remeh
pecundang berpegang teguh pada hal - hal yang remeh tapi mengkompromikan nilai - nilai

pemenang menganut filosofi empati " jangan berbuat pada orang lain apa yang anda tidak ingin orang lain perbuat kepada anda "
pecundang menganut filosofi " lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada anda "

pemenang membuat sesuatu terjadi
pecundang membiarkan sesuatu terjadi

pemenang berencana dan mempersiapkan diri untuk menang
kata kuncinya adalah persiapan


BERFIKIR dan BERJIWA BESAR

orang bijaksana berfikir tanpa berbicara
orang bodoh berbicara tanpa berfikir

hanya orang bodoh yang tidak bisa marah
namun bijaklah dia yang tidak mau marah

pemikiran besar membahas ide - ide
pemikiran sedang membahas peristiwa
pemikiran kecil membahas orang - orang

jagalah pikiranmu agar tetap terbuka
jagalah nafsu makanmu agar tetap tertutup

toko buku adalah bukti penting bahwa manusia masih berfikir

kreativitas adalah mengizinkan anda untuk berbuat kesalahan
seni adalah cara memilih hasilnya

nilai - nilai yang baik tidak akan ketinggalan zaman

kesabaran adalah energi. kesabaran bukan berarti tidak berbuat, namun menuggu saat yang tepat untuk bertindak, dengan prinsip yang benar dan dengan cara yang benar

orang yang dapat memberikan nasihat adalah orang besar
namun, dia yang mampu menerima nasihat itu adalah orang yang lebih besar lagi

ya Tuhan
bentuklah aku menjadi anak yang cukup kuat mengatahui kapan ku lemah
dan cukup berani untuk menghadapi diri ku di saat aku takut
menjadi seorang yang akan menjadi bangga dan tidak menyimpan dalam mempertahankan kejujuran
serta menjadi rendah hati, dan lembut dalam mengahadapi kemenangan

orang bijak akan terlihat menggelikan di tengah kumpulan orang - orang bodoh

lebih baik menangis dengan orang orang bijak, daripada tertawa dengan orang orang bodoh

~= Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Islam =~

Sebagai bahan referensi dan renungan bahkan tindakan, berikut, garis besar hak dan kewajiban suami isteri dalam Islam yang di nukil dari buku “Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap” karangan H.A. Abdurrahman Ahmad.


Hak Bersama Suami Istri


- Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21)
- Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa’: 19 - Al-Hujuraat: 10)
- Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)
- Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)


Adab Suami Kepada Istri .


- Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)
- Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)
- Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
- Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
- Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
- Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
- Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
- Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)
- Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)
- Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)
- Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)
- Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).
- Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)
- Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)
- Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)
- Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)
- Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (AIGhazali)
- Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. (AI-Baqarah: ?40)


Adab Isteri Kepada Suami


- Hendaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)

- Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)

- Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)

- Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah:
a. Menyerahkan dirinya,
b. Mentaati suami,
c. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya,
d. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami
e. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)

- Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)

- Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)

- Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)

- Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)

- Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)

- Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)

- Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(Thabrani)

- Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)

- Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2) Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan Al-Bashri)

- Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)

- Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)

Isteri Sholehah

- Apabila’ seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramddhan, memelihara kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya Allah swt. akan memasukkannya ke dalam surga. (Ibnu Hibban)

- Istri sholehah itu lebih sering berada di dalam rumahnya, dan sangat jarang ke luar rumah. (Al-Ahzab : 33)

- Istri sebaiknya melaksanakan shalat lima waktu di dalam rumahnya. Sehingga terjaga dari fitnah. Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih utama daripada shalat di masjid, dan shalatnya wanita di kamarnya lebih utama daripada shalat di dalam rumahnya. (lbnu Hibban)

- Hendaknya menjadikan istri-istri Rasulullah saw. sebagai tauladan utama.

M. Luthfi Thomafi dalam milis mencintai-islam.


sumber : http://www.hendra.ws/hak-dan-kewajiban-suami-isteri-dalam-islam/

40 Keistimewaan Wanita

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.

2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.


3.Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.


4.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.


5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.


6.Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.


7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan se Suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.


8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.


9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.


10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.


11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).


12. Aisyah r.a. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah S.A.W. “Ibunya.”


13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.


14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).


15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. menatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.


16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.


17.Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.


18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.


19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.


20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.


21 .Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat.


22. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.


23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.


24. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.


25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.


26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.


27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.


28. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.


29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.


30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.


31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.


32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.


33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.


34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.


35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.


36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.


37.Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.


38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.


39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.


40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.